Sabtu, 05 Oktober 2013

Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia

Hari ini - tanggal 05 Oktober merupakan hari istimewa bagi para prajurit Tentara Nasional Indonesia. Pada hari itu mereka merayakan hari lahirnya Tentara Nasional Indonesia. Tahun ini Tentara Nasional Indonesia genap berusia 68 tahun sedangkan Komando Daerah Militer IV Diponegoro genap berusia 63 tahun. Tahun 2013 ini HUT TNI mengusung tema "PROFESIONAL,  MILITAN, SOLID DAN BERSAMA RAKYAT TNI KUAT".

Berikut ini kilas balik sejarah berdirinya Tentara Nasional Indonesia. Sejarah Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibentuk melalui perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari ancaman Belanda yang ingin kembali berkuasa menjajah Indonesia melalui kekerasan senjata. TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri atau badan perjuangan rakyat. Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. Untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.

Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada bulan Desember 1949, Indonesia berubah menjadi negara federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sejalan dengan itu maka dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara TNI dan KNIL. Pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negera kesatuan, sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.

Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI. Pada tanggal 1 April 1999 TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi Panglima TNI.

Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Tentara_Nasional_Indonesia

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Selamat dirgahayu Tentara Nasional Indonesia yg kini genap berusia 68 tahun. buat merayakan gmn klo di adakan lomba Poker online ramai ramai...heheee

Anonim mengatakan...

Dirgahayi TNI 68, Jadilah Prajurit yang bisa kami banggakan. Jalesveva Jayamahe



visit Pijat Panggilan